Pandanglah sesuatu secara obyektif. Termasuk dalam memandang diri Anda sendiri. Jika memang mata Anda agak sipit, ya akui saja sipit. Tidak perlu berusaha memelotot-melototkannya. Justru jelek dan lucu dilihatnya. Tapi bukan berarti Anda harus menjelek-jelekkan dan pasrah saja dengan apa yang ada pada diri Anda.
Yang saya maksud adalah obyektivitas dalam memandang kemampuan diri. Apalagi dalam kaitannya dengan seksual, perlu pandangan seobyektif mungkin. Dalam pembahasan ini, saya ingin memfokuskan kepada kemampuan penis Anda.
Anda harus obyektif untuk mengatakan bahwa penis milik Anda itu panjang atau pendek, besar atau kecil. Dalam berbagai pembahasan, para ahli mengatakan bahwa ukuran penis tidak mempunyai korelasi yang jelas dengan kenikmatan yang dirasakan.
Hanya saja, ukuran penis harus disesuaikan dengan teknik bercinta yang mau anda lakukan dengan pasangan. Apabila anda memiliki penis kecil dan pendek, jangan paksakan untuk melakukan hubungan seks dengan penetrasi dari belakang. Saya pastikan, tidak bakal sampai, selain Anda berdua tidak memperoleh kenikmatan maksimal.
Ukuran penis mini juga tidak cocok untuk posisi pasangan berada di atas. Posisi perempuan di atas lebih pas dengan matching jika penis panjang, sehingga pasangan dapat menaikturunkan pantatnya secara leluasa.
Sebaliknya, jika dipaksakan, bukan tidak mungkin penis akan sering terpeleset lepas dari mulut vagina. Atau batang penis yang tegak lurus itu tertindih hingga menimbulkan rasa sakit. Ingat, rasa sakit yang muncul, sedikit apa pun, bisa melenyapkan gairah seksual yang tengah menggebu. So sesuaikan teknik bercinta dengan ukuran penis Anda, ditanggung Anda akan mencapai orgasme/klimaks bersama! Wow
No comments:
Post a Comment